Posted by : Alim
Sabtu, 24 Oktober 2015
Pernahkah
anda mengalami ketindihan (erep-erep) saat sedang tidur? Seketika tubuh
anda tidak bisa digerakkan, kaki dan tangan tidak bisa diangkat, bahkan
tidak ada suara yang keluar dari mulut anda walaupun anda berusaha
berbicara atau berteriak? Itulah fenomena misterius yang akan kita bahas
kali ini.
Dalam masyarakat kita, ketindihan ini sering
dihubung-hubungkan dengan dunia gaib. Ketindihan ini dianggap sebagai
kejadian dimana tubuh kita sedang ditindih mahluk halus sehingga kita
tidak bisa bergerak. Sekilas memang hal ini masuk akal karena pada saat
ketindihan tersebut berlangsung, kita memang benar-benar tidak bisa
bergerak dan seakan-akan berada dalam dimensi lain dimana suara kita
tidak bisa didengarkan orang lain yang ada di sekitar kita.
#Tapi bagaimana fakta ilmiah terhadap fenomena ini?
Ternyata
dalam dunia medis, fenomena ketindihan ini dikenal dengan istilah
"Sleep Paralysis". Suatu keadaan dimana seseorang mengalami kondisi
tidak bisa menggerakkan tubuh dan anggota tubuhnya saat sedang tidur.
Makanya dinamakan Sleep Paralysis (kelumpuhan saat tidur).
Secara
medis, ketindihan ini bisa dijelaskan secara detail tanpa ada
hubungannya dengan hal-hal mistis. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya
fenomena ini anda perlu mengetahui dulu tahapan-tahapan dalam proses
tidur. Antara lain: tahap tidur ringan, tidur lebih dalam, tidur paling
dalam dan terakhir tahap REM (Rapid Eye Movement).
Dalam keadaan
normal, tidak akan ada masalah yang terjadi dalam tahap-tahap di atas.
Tapi ketika tubuh terlalu lelah atau sebelumnya pernah dalam keadaan
kurang tidur, maka tahap-tahap tidur ini akan menjadi kacau karena tubuh
dan otak tidak bersamaan memasuki tahap yang sama. Ketika anda terlalu
lelah atau kurang tidur, otak anda akan sangat cepat memasuki tahap REM
dimana biasanya kita bermimpi. Tapi tubuh kita masih berada dalam tahap
tidur ringan atau tidur lebih dalam. Ketika kita terbangun dari tahap
REM, otak masih berada dalam tahap yang berbeda dengan tubuh. Hasilnya
adalah otak menjadi bingung karena tidak bisa mengendalikan tubuh yang
juga sedang sibuk berada di tahap tidur yang lain.
#Lalu bagaimana dengan fenomena ketindihan yang disertai dengan melihat penampakan?
Hal
ini juga bisa dijelaskan secara medis. Ketika otak terbangun dari tahap
REM, otak kita masih berhalusinasi akibat mimpi yang barusan dialami.
Halusinasi itu bisa berupa melihat bayangan, melihat sesosok mahluk atau
hal-hal lainnya. Jadi sekarang anda tidak perlu khawatir lagi, karena
apapun yang anda lihat (bahkan yang anda dengar) ketika ketindihan
hanyalah halusinasi dari otak anda sendiri.
Masalah
ketindihan ini memang tidak perlu dikhawatirkan. Namun bila terjadi
terlalu sering, maka anda perlu memperbaiki pola tidur anda. Hindari
tidur pada saat badan sudah terlalu lelah. Beri otak dan tubuh anda
waktu istirahat yang cukup minimal 6 jam dalam semalam.
Bila
setelah menjaga pola tidur tapi masih mengalami ketindihan juga, anda
perlu berkonsultasi ke dokter. Dikhawatirkan seringnya ketindihan yang
anda alami adalah jenis Sleep Paralysis yang merupakan gejala awal
narcolepsy (penyakit tidur mendadak tanpa didahului rasa ngantuk),
tanda-tanda kecemasan, stress maupun depresi.Sumber : fakta unik.com